Indonesia berduka. Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, meninggal dunia pada usia 84 tahun. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Sekjen PPP, Arwani Thomafi, yang mengatakan bahwa Hamzah Haz wafat pada pukul 09.30 di kediamannya di Tegalan, Rabu (24/7).
“Jenazah akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, siang nanti setelah salat zuhur,” ujar Arwani.
Dari PPP Hingga Jadi Wakil Megawati
Lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940, Hamzah Haz menunjukkan bakat kepemimpinan sejak dini. Karier politiknya dimulai saat ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat pada tahun 1971, kemudian menjadi wakil rakyat bagi NU di tahun yang sama.
Sebelum itu, Hamzah juga pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie dan Menko Kesra di masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hamzah Haz dikenal luas sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari tahun 1998 hingga 2007. Di bawah kepemimpinannya, PPP mencapai masa keemasan, meraih kursi terbanyak ketiga di DPR pada Pemilu 1999 dan 2004, setelah Golkar dan PDI Perjuangan.
Pada tahun 1998, Hamzah diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie. Meskipun mengundurkan diri setahun kemudian karena desakan agar pimpinan partai tidak merangkap jabatan menteri.
Pada 6 Oktober 1999, Hamzah terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk periode 1999-2004. Tak lama kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Namun, Hamzah kembali mengundurkan diri untuk fokus pada kepengurusan partai.
Hamzah Haz merupakan sosok yang berperan penting dalam sejarah politik Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 hingga 2004.
Dikutip dari PPP, Ia dan Megawati terpilih sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid yang saat itu posisinya dicopot oleh MPR. Kedua pasangan tersebut menjabat antara tahun 2001 – 2004.
Bagaimana tanggapanmu?