Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Joe Biden Batal Nyapres, Kamala Harris Maju Jadi Bacapres AS 2024

Avatar Muhammad Ferdiansyah

Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang awalnya akan kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden telah menyatakan dirinya batal maju dalam kontestasi pemilu AS tahun ini. Biden mengumumkan hal ini melalui sebuah pernyataan resmi yang juga diunggah ke media sosial miliknya.

Dalam pernyataan tersebut, Biden sepenuhnya mendukung wakil presiden saat ini, Kamala Harris, sebagai penggantinya untuk pencalonan sebagai presiden AS dari partai Demokrat.

“Keputusan pertama saya sebagai calon presiden di 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat … Sudah waktunya untuk bersatu dan kalahkan Trump. Ayo kita mulai.” ujar Biden dalam pernyataannya.

Biden menyatakan dirinya akan fokus menghabiskan masa jabatannya yang tinggal beberapa bulan lagi sebelum pemilu AS berlangsung di bulan November mendatang.

Biden Didesak Mundur Sebagai Capres

Keputusan ini datang setelah adanya desakan dari beberapa anggota partai Demokrat yang meminta Biden untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Usia Biden yang sudah senja dan beberapa masalah kesehatan fisik dan mental sang presiden menjadi pertimbangan.

Biden, yang kini berusia 81 tahun, menghadapi berbagai tantangan kesehatan selama masa jabatannya, yang membuat para anggota partai mempertanyakan kemampuannya untuk menjalani empat tahun lagi di Gedung Putih.

Bahkan baru-baru ini, Presiden Biden mengumumkan dirinya kembali terjangkit virus COVID-19.

Kamala Harris, yang sebelumnya menjabat sebagai senator dari California, mencatatkan sejarah sebagai wakil presiden perempuan pertama di AS. Harris menyatakan merasa terhormat mendapatkan dukungan penuh dari Biden sebagai capres.

“Kita memiliki 107 hari lagi hingga hari pemilihan. Bersama, kita akan berjuang. Dan bersama, kita akan menang.” ujar Harris setelah ditunjuk oleh Biden sebagai penggantinya.

Belum Didukung oleh Semua Anggota Partai

Meskipun Biden telah merekomendasikan Harris sebagai penggantinya dalam kontestasi pemilihan presiden AS pada tahun ini, tidak semua anggota partai Demokrat tampak setuju untuk mencalonkan Harris sebagai presiden.

Beberapa anggota partai Demokrat yang mendukung keputusan Biden untuk mencalonkan Harris di antaranya mantan presiden Bill Clinton, Barack Obama, dan capres AS tahun 2016 Hillary Clinton.

Bill dan Hillary Clinton menyatakan bahwa mereka akan memperjuangkan dengan segala upaya untuk mencalonkan Harris. Sedangkan mantan presiden Obama menyatakan dirinya sangat percaya bahwa calon presiden yang hebat akan muncul, meskipun dirinya secara tidak langsung menyebut nama Harris.

Beberapa anggota Partai Demokrat lainnya seperti senator Peter Welch yang menjadi salah satu orang pertama yang mendesak Biden untuk batal mencalonkan diri meminta untuk adanya “proses terbuka” untuk mencalonkan Harris.

Pemilu AS 2024 Kian Memanas

Lawan politik Biden, dan capres dari Partai Republik, Donald Trump, dalam sebuah wawancara melalui telepon dengan CNN menyatakan bahwa presiden Biden akan menjadi “Presiden terburuk sepanjang sejarah AS.”

Trump, yang baru saja lolos dari upaya pembunuhan, juga menyatakan bahwa jika Harris yang benar-benar dicalonkan secara resmi oleh Partai Demokrat, maka dirinya akan jauh lebih mudah untuk mengalahkannya dalam pemilu tahun ini.

Pasca pernyataan Biden untuk mundur sebagai capres, peresmian calon presiden dari partai Demokrat tengah dibahas dalam rapat darurat Komite Nasional Partai Demokrat yang diadakan pada Minggu (21/7) sore waktu setempat.

Fokus utama dari Partai Demokrat saat ini adalah Konvensi Nasional Partai Demokrat yang dijadwalkan akan dimulai pada 19 Agustus mendatang.

Pemilu AS mendatang akan menjadi momen penting bagi Amerika Serikat, dengan berbagai isu krusial seperti perubahan iklim, ekonomi, dan hubungan internasional yang menjadi fokus utama.

Amerika Serikat yang merupakan mitra strategis Israel hingga saat ini masih menolak upaya perdamaian antara Israel dengan Palestina dan terus menuntut solusi dua negara. Masalah domestik AS seperti aturan kepemilikan senjata juga masih belum selesai.

Kamala Harris, jika terpilih, akan menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat, sebuah tonggak sejarah yang signifikan dalam politik negara tersebut.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?