Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Makan Bergizi Gratis Hanya 7.500 per Anak, Airlangga: ‘Anggaran Masih Sama’

Avatar Muhammad Agil Kuncoro

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan pendapatnya terkait pemangkasan anggaran dalam program makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per anak dari yang sebelumnya Rp 15.000 per anak.

Airlangga menyatakan alokasi anggaran pada program makan bergizi gratis masih sama dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang telah diajukan, yakni Rp 15.000 per anak.

Namun, Airlangga menjelaskan pengimplementasian dana untuk program ini bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan kembali.

“(Anggaran makan bergizi gratis) dalam RAPBN masih sama,” ujar Airlangga pada Selasa (16/7).

Gelontorkan Anggaran 71 Triliun

Sebelumnya, Heriyanto Irawan, Ekonom Verdhana Sekuritas, mengakui bahwa dirinya telah menemui Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran untuk mengkaji kemungkinan penurunan anggaran menjadi Rp 7.500 hingga Rp 9.000 per anak dalam program makan bergizi gratis.

Pemerintah sendiri telah mengajukan rencana untuk pemberian dana APBN sebesar 71 triliun rupiah untuk program makan bergizi gratis pada 2025. Rencana anggaran ini masih dalam pembahasan sebelum disetujui menjadi APBN.

“Setelah dikomunikasikan, angka itu Rp71 triliun. Kemudian, tugasnya presiden terpilih ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kah?” Ucap Heriyanto mengutip dari kanal YouTube Mandiri Investasi.

Menurut Heriyanto, sebagai politikus, Prabowo tentunya ingin program yang Ia canangkan bermanfaat bagi banyak orang. Prabowo pun diperkirakan akan berupaya untuk mendorong program makan bergizi gratis dengan dana sebesar Rp 71 triliun yang dianggap terbatas itu.

“Tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun atau Rp 300 triliun. Yang menjadi masalah kalau umpamanya kita ini yang andai kata belum pernah ikut marathon, tiba memaksa diri untuk marathon. Kan, pasti ada masalah,” Ujar Heri.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?