Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Viral Ibu Beri Makanan Tak Sehat untuk Anak, Ternyata Setingan dan Dibayar

Avatar Muhammad Ferdiansyah

Media sosial dihebohkan dengan konten dari sebuah akun TikTok milik seorang ibu rumah tangga karena membagikan menu sarapan yang tidak sehat untuk anaknya.

Alih-alih menyajikan menu empat sehat lima sempurna, ibu ini justru memberikan makanan yang tak sehat seperti gorengan dan makanan dengan karbohidrat berlebih.

Bahkan, dalam video lain, akun tersebut menambahkan gula berlebihan ke dalam krimer kental manis yang diberikan kepada anaknya.

Banyak warganet yang merespons negatif terkait konten-konten yang diunggah oleh ibu tersebut, baik secara langsung di kolom komentarnya, maupun di platform media sosial lain.

Warganet menilai konten ini membahayakan kesehatan anak dari ibu tersebut. Banyak juga yang mengkhawatirkan jika konten ini akan ditelan mentah-mentah oleh beberapa ibu rumah tangga lainnya sehingga menjadi contoh.

Ternyata Konten Bayaran

Ternyata, konten-konten ini bukanlah konten orisinal. Ada alasan material di balik pembuatan konten viral tersebut.

Menurut informasi yang beredar di media sosial X, pembuatan konten ini dibayar sebesar Rp270.000 per video dengan bahan masakan yang telah ditentukan. Makanan yang harus dibuat pun seluruhnya tidak sehat untuk anak.

Selain itu, anak yang dipilih untuk berperan dalam pembuatan konten ini juga telah ditentukan. Dalam informasi tersebut, anak yang dipilih adalah anak dengan usia 6-12 tahun yang berbadan gemuk.

Setiap konten diunggah di 27 akun berbeda, sehingga total pendapatan bisa mencapai Rp7.290.000 per video.

Konten-konten tersebut sengaja dibuat untuk memancing reaksi dari ahli gizi atau pakar kesehatan yang kemudian memberikan edukasi.

Reaksi warganet setelah mengetahui hal ini semakin menjadi. Banyak yang menyayangkan pembuatan konten yang dianggap mengeksploitasi anak di bawah umur untuk kepentingan konten.

Beberapa warganet juga menduga kampanye ini akan dimanfaatkan oleh sebuah produk yang akan memanfaatkan konten viral seperti ini. Meskipun kebenaran atas informasi ini belum dapat dikonfirmasi.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?