Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Pat Gelsinger Mundur Sebagai CEO, Dicap Gagal Selamatkan Intel

Avatar Muhammad Ferdiansyah
Pat Gelsinger dengan jas berwarna hitam dan kemeja berwarna ungu di depan sebuah layar videotron

CEO dan Komisaris Intel, Pat Gelsinger, telah mengumumkan pengunduran diri dan pensiun dari jabatannya. Ia terpaksa mengambil keputusan ini lantaran kinerja Intel yang tak kunjung membaik di pasaran, terlebih lagi dengan persaingan yang ketat dari AMD dan Nvidia.

Posisi Gelsinger sebagai CEO sementara diisi oleh Chief Financial Officer (CFO) Intel David Zinsner, dan Wakil Presiden Eksekutif Intel Michelle Johnston Holthaus. Mereka akan menjadi penanggungjawab hingga dewan komisaris Intel menunjuk CEO baru.

Kemudian, komisaris independen Intel, Frank Yeary, mengisi posisi ketua dewan komisaris untuk sementara. Saat ini belum ada kandidat dari internal Intel yang dianggap dapat menggantikan dirinya.

Pat Gelsinger Terpaksa Mundur

Berdasarkan laporan Bloomberg, dewan komisaris Intel menawarkan dua pilihan kepada pria yang berusia 63 tahun tersebut, mengundurkan diri atau pemecatan. Keputusan ini terungkap dalam sebuah rapat bersama Gelsinger beberapa waktu lalu tentang kemajuan Intel dalam upaya mengembalikan posisi mereka di pasar.

Gelsinger mengundurkan diri sebagai CEO pada tanggal 1 Desember kemarin, dan baru saja mengumumkannya ke publik pada tanggal 3 Desember. Ia menyampaikan berita pengunduran dirinya melalui akun X (Twitter) miliknya.

Bukan Orang Sembarangan

Awalnya, banyak pihak dan analis menyebutkan Pat Gelsinger akan menyelamatkan Intel yang semakin terpuruk. Ia merupakan salah satu karyawan awal Intel yang telah bergabung di perusahaan tersebut sejak usia yang terbilang muda.

Gelsinger bergabung dengan Intel pada tahun 1979 sebagai seorang insinyur muda. Ia memulai karirnya di Intel sebagai teknisi kontrol kualitas. Selama tahun 1980-an, Gelsinger menjadi arsitek utama mikroprosesor Intel 486, salah satu produk terbaik mereka.

Gelsinger menjadi Chief Technology Officer (CTO) Intel pada tahun 2001. Ia memimpin pengembangan teknologi penting seperti WiFi dan USB, serta prosesor Intel Core dan Xeon.

Perjalanan panjangnya di perusahaan “tim biru” tersebut berakhir setelah ia keluar dari Intel pada tahun 2009 dan menjadi CEO dari VMware. Namun ia kembali ke perusahaan tersebut pada tahun 2021 untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.

Gagal Selamatkan Intel

Latar belakang Pat Gelsinger sebagai seorang insinyur dianggap akan membuat produk-produk Intel lebih kompetitif di pasaran, namun kenyataannya tidaklah demikian.

Intel terus kesulitan memenuhi janji mereka dalam mengembangkan prosesor dengan arsitektur yang lebih modern. Performa chip mereka juga jauh kalah dengan pesaing terbesarnya, AMD. Intel juga terseok-seok di pasar server untuk bisnis.

Mereka juga gagal memanfaatkan momen meningkatnya kepopuleran kecerdasan buatan/AI. Hal ini membuat Nvidia menjadi penguasa di pasar tersebut. Tak tanggung-tanggung, Intel harus rela terusir oleh perusahaan pimpinan Jensen Huang tersebut di indeks saham Dow Jones.

Selama menjadi CEO, ia banyak mengambil keputusan beresiko. Misalnya dengan mendirikan Intel Foundry untuk bersaing dengan TSMC, dan membangun fasilitas pembuatan chip di Ohio. Intel mendapatkan pendanaan sebesar 7,9 miliar dolar dari pemerintah AS, utamanya presiden Joe Biden dengan kebijakan “Chips Act”.

Intel juga melakukan berbagai pemangkasan untuk mencegah kerugian yang lebih besar di bawah kepemimpinan Gelsinger. Mereka melakukan PHK terhadap 15% karyawannya, dan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham setelah melakukannya sejak 1992.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?