Google telah terbukti melakukan monopoli dalam pasar mesin pencari dan iklan berbasis teks. Keputusan ini telah ditetapkan oleh hakim federal Amerika Serikat atas tuntutan dari Departemen Kehakiman AS.
Akibat dari keputusan ini, Google tampaknya akan menghadapi beberapa kemungkinan hukuman yang saat ini tengah diajukan oleh Departemen Kehakiman AS.
Google Kemungkinan Akan Dipecah
Menurut laporan dari Bloomberg dan New York Times, beberapa opsi tuntutan hukuman untuk Google sedang dipertimbangkan. Yang paling ekstrem dan sering didiskusikan adalah kemungkinan pemecahan (divestasi) beberapa unit usaha Google.
Unit yang paling mungkin untuk didivestasi adalah divisi sistem operasi Android dan peramban web Google Chrome. Kedua unit usaha Google tersebut dianggap berkontribusi pada dominasi Google dalam pasar mesin pencari dengan menjadikan Google sebagai mesin pencari bawaan.
Belum jelas apakah pemerintah AS menginginkan kedua produk tersebut untuk didivestasi, atau hanya salah satunya. Kedua produk tersebut telah digabung ke dalam divisi Platform dan Perangkat Google pada bulan April, yang juga mencakup tim di balik Google Pixel.
Kandidat divestasi lainnya adalah Google Ads, khususnya produk iklan berbasis teks, Google AdWords. Berkat unit usaha ini, Google berhasil meraup keuntungan sebesar 100 miliar dolar AS di tahun 2020, keuntungan ini menyumbang dua per tiga dari seluruh keuntungan Google.
Hukuman Lebih Ringan Turut Dipertimbangkan
Departemen Kehakiman AS juga sedang mempertimbangkan beberapa tindakan hukum yang lebih ringan untuk Google. Beberapa pertimbangan tersebut seperti permintaan interoperabilitas yang mengurangi tindakan monopoli Google di pasaran.
Google kemungkinan akan diminta untuk membuka AdWords agar dapat digunakan di mesin pencari lainnya. Google juga akan diminta untuk melisensikan data pencariannya ke pesaingnya, seperti Microsoft Bing dan DuckDuckGo.
Berdasarkan bukti yang ada, kontrak Google tidak hanya memastikan bahwa mesin pencarinya mendapatkan data pengguna terbanyak, sebanyak 16 kali lipat lebih banyak dari pesaing terdekatnya, tetapi aliran data tersebut juga membuat para pesaingnya tidak dapat meningkatkan hasil pencarian mereka dan bersaing secara efektif.
Seluruh upaya-upaya hukum ini masih dipertimbangkan dan belum menjadi keputusan final. Google yang berencana untuk mengajukan banding akan kembali ke pengadilan pada bulan September ini.
Bagaimana tanggapanmu?