Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Terus Merugi, Intel PHK 15 Ribu Karyawannya

Avatar Raihan Attala

Intel telah mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 15.000 jumlah karyawan dalam upaya penghematan biaya miliaran dolar dan meningkatkan efisiensi bisnisnya, yang saat ini tertinggal dari para pesaing.

Pengumuman mengejutkan ini datang di tengah tekanan besar yang melanda saham teknologi terkemuka, menyebabkan saham Intel merosot 19% pada hari Kamis (1/8). Penurunan ini dipicu oleh serangkaian laporan pendapatan yang mengecewakan, yang turut berkontribusi pada aksi jual saham besar-besaran di Wall Street.

Dalam pernyataannya, Intel menyatakan akan memangkas 15% dari total tenaga kerjanya yang mencapai 124.800 karyawan, sebagian besar terjadi tahun ini.

Langkah ini diambil untuk “menyusutkan ukuran dan memfokuskan kembali” perusahaan, setelah mengalami kerugian pada kuartal kedua serta penurunan pendapatan yang kecil.

Selain itu, proyeksi pendapatan kuartal ketiga yang disampaikan Intel berada di bawah ekspektasi analis, menambah kekhawatiran para investor.

Intel Terus Merugi

Sebelumnya dalam laporan perusahaan, Intel mengungkapkan perusahaan mengalami kerugian sebesar $1.6 miliar pada Q2 2024, lebih banyak $437 juta daripada kuartal sebelumnya. Selain itu di kuartal yang sama Intel mengalami penurunan keuntungan sebesar 1%

Kerugian besar yang dialami Intel itu disebut datang dari usaha Intel yang tengah berinvestasi dengan membangun pabrik baru serta teknologi extreme ultraviolet (EUV) lithography dalam bisnis pembuatan chip mereka. Keduanya dikabarkan menyumbang kerugian operasional sebesar $7 miliar pada 2023 dan $2,8 miliar pada kuartal ini.

Keterlambatan Intel pada tren pengembangan AI juga disebut sebagai alasan lain dari kerugian yang dialami intel. Intel hingga saat ini kesulitan untuk menyamai rival mereka yakni Nvidia, yang sebelumnya diberitakan menjadi perusahaan paling berharga di dunia, dalam urusan AI

Industri Teknologi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Bukan hanya Intel yang merasakan dampak buruk. Saham Amazon juga turun lebih dari 4% setelah raksasa ritel online ini melaporkan penjualan yang tidak sesuai harapan pada kuartal terakhir, membuat investor waspada terhadap potensi perlambatan di kuartal berikutnya.

Meskipun keuntungannya hampir dua kali lipat menjadi $13,5 miliar pada kuartal kedua, total pendapatan yang hanya naik 10% menjadi $148 miliar masih berada di bawah rata-rata perkiraan analis, membuat beberapa pemegang saham resah.

Snap, pemilik Snapchat, juga melaporkan penjualan kuartal terakhir yang meleset dari ekspektasi, serta panduan untuk kuartal saat ini yang mengecewakan. Persaingan ketat dari perusahaan media sosial yang lebih besar dalam perebutan dolar iklan membuat saham Snap turun 17%.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?