Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

X Punya Kebijakan Baru, ‘Curi’ Foto dan Pos untuk Latih AI

Avatar Muhammad Ferdiansyah
Logo X berwarna hitam di atas latar belakang abstrak berwarna putih

X, platform media sosial yang dahulu bernama Twitter, baru-baru ini memperbarui kebijakan layanannya. Kebijakan layanan ini menuai kontroversi oleh banyak pengguna platform media sosial milik Elon Musk tersebut.

Kebijakan baru ini akan berlaku mulai tanggal 15 November mendatang, namun keluhan pengguna sudah bertebaran di platform tersebut.

Banyak pengguna, terutama artis dan kreator, merasa khawatir dengan kebijakan baru tersebut. Pasalnya, kebijakan ini memberikan hak kepada X untuk menggunakan konten pengguna tanpa izin lebih lanjut.

X Dapat Latih AI dengan Konten Pengguna

Pada bab ketiga dalam kebijakan layanan mereka terkait konten pada layanan, terdapat sebuah sub-bab yang membahas pemberian Hak dalam konten.

Dalam sub-bab tersebut, X menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memanfaatkan konten yang diunggah pengguna. Ini termasuk hak untuk menyalin, memodifikasi, atau mendistribusikan konten tersebut untuk tujuan apa pun.

“Dengan mengirim, memposting, atau menampilkan Konten pada atau melalui Layanan, Anda memberi kami lisensi di seluruh dunia, non-eksklusif, bebas royalti (dengan hak untuk menyublisensikan) untuk menggunakan, menyalin, mereproduksi, memproses, mengadaptasi, memodifikasi, memublikasikan, mentransmisikan, menampilkan, mengunggah, mengunduh, dan mendistribusikan Konten tersebut di setiap dan semua media atau metode distribusi yang saat ini diketahui atau yang akan dikembangkan ke depannya, untuk tujuan apa pun.”

Meskipun menurut kebijakan layanan tersebut kepemilikan konten masih ada di tangan pengguna, kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran. Lantaran X secara teknis dapat menggunakan gambar atau postingan pengguna untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).

Elon Musk memiliki perusahaan AI-nya sendiri, xAI. Perusahaan tersebut memiliki Grok, di mana seluruh pelanggan X Premium dapat menggunakannya. X secara teori juga dapat menjual data-data pengguna platform mereka kepada perusahaan AI lainnya.

Penggunaan konten untuk melatih model AI generatif memang menjadi perdebatan hangat akhir-akhir ini. Pelatian model AI generatif tersebut membutuhkan banyak data. Sebagian besar data tersebut diperoleh tanpa persetujuan dari pembuat aslinya.

Sejauh ini, belum ada opsi untuk mencegah penggunaan konten tersebut. Opsi yang tersedia hanya sebatas untuk interaksi dengan Grok. Pengguna dapat mengakses Settings > Privacy and Safety > Data Sharing and Personalization > Grok dan menghapus centang di halaman tersebut.

Masih Bisa Lihat Orang yang Diblokir

Pemberitahuan tentang perubahan fitur blokir di X (Foto: Muhammad Ferdiansyah)

Selain kebijakan konten, X juga mengubah fitur pemblokiran di platformnya. Hari ini, pengguna mendapatkan pop-up yang memberitahu mereka mengenai perubahan ini.

Pengguna yang terblokir masih dapat melihat postingan orang
yang memblokirnya, namun mereka tidak dapat berinteraksi dengan postingan
tersebut, begitupun sebaliknya. Untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan, pengguna kini disarankan untuk mengubah akunnya menjadi privat.

Banyak pengguna mengeluhkan perubahan ini. Banyak dari mereka yang menganggap perubahan ini membuat fitur pemblokiran menjadi percuma. Kebanyakan dari pengguna menggunakan fitur blokir untuk sepenuhnya
membatasi interaksi dengan orang yang tidak mereka inginkan.

Ironisnya, platform pesaing X seperti Bluesky dan Mastodon menjaid trending topic akibat dari perubahan kebijakan dan fitur terebut

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?