City branding adalah strategi penting untuk membangun identitas sebuah kota agar lebih mudah dikenal dan diingat.
Penjenamaan kota tidak hanya membantu mempromosikan kegiatan, tapi juga memperkenalkan potensi wisata dan budaya lokal ke masyarakat luas.
Dengan penerapan yang tepat, sebuah kota akan memiliki citra lebih menarik tidak hanya bagi warganya sendiri, namun juga wisatawan lokal dan mancanegara.
Apa Itu City Branding?
City branding dapat diartikan sebagai “penjenamaan kota”. Upaya penjenamaan ini adalah cara sebuah kota memperkenalkan dirinya, baik kepada warganya maupun kepada dunia luar.
Contohnya, melalui logo, slogan, atau kampanye iklan yang menarik, strategi penjenamaan yang sukses akan meningkatkan citra kota dan membuatnya lebih dikenal, baik secara lokal maupun global.
Selain itu, penjenamaan kota yang baik juga bisa meningkatkan rasa bangga dan cinta warga terhadap kotanya.
Contoh Sukses City Branding
Beberapa contoh jenama kota yang terkenal adalah kampanye “I Love NY” di New York, “Jogja Istimewa” di Yogyakarta, dan “Jakarta Kota Kolaborasi.” Kampanye-kampanye ini berhasil membentuk citra positif di mata masyarakat:
I Love NY

Departemen Perdagangan New York pertama kali memperkenalkan jenama “I Love NY” pada tahun 1977. Jenama ini bertujuan untuk memulihkan reputasi Kota New York yang saat itu terpuruk karena tingginya tingkat kejahatan dan kemunduran ekonomi.
Desainer grafis terkemuka, Milton Glaser, adalah pencipta logo ikonik ini. New York dikenal sebagai kota yang dinamis dan penuh semangat berkat strategi city branding yang relatif simpel ini.
Selain menarik wisatawan, Jenama ini juga membuat kota ini menjadi lebih aksesibel bagi seluruh orang. Logo dari jenama ini juga menjadi pernak-pernik bagi wisatawan yang baru mengunjungi kota New York.
Jogja Istimewa

Pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan jenama “Jogja Istimewa”. Jenama ini menggantikan “Jogja Never Ending Asia” yang telah digunakan selama sekitar 13 tahun.
Branding ini memperkuat citra Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata di Indonesia. Tak hanya itu, branding ini juga menegaskan posisi Yogyakarta sebagai sebuah Daerah Istimewa.
Plus Jakarta: Kota Kolaborasi

Pada tahun 2021, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan brand “Plus Jakarta Kota Kolaborasi”. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan citraJakarta sebagai kota yang modern, dinamis, dan inklusif.
Slogan ini menggambarkan Jakarta sebagai kota yang terbuka bagi semua kalangan untuk berkolaborasi dan berinovasi.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan beragam peluang, slogan ini bertujuan untuk menarik lebih banyak warga dan kalangan, mulai dari profesional, investor, serta komunitas kreatif untuk berkolaborasi membangun Jakarta.
Sayangnya di era PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, terjadi perubahan slogan yang kini menjadi “Sukses Jakarta untuk Indonesia”. Perubahan ini mencerminkan komitmen transisi ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara.
Manfaat City Branding
City branding yang berhasil dapat memberikan banyak manfaat bagi kota. Contohnya:
Meningkatkan Pariwisata
Penjenamaan yang baik menjadikan berbagai kota di dunia menguatkan potensinya sebagai destinasi wisata utama dunia, yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian kota.
Meningkatkan Ekonomi Kota
Ketika kota memiliki citra positif, lebih banyak wisatawan dan investor tertarik berkunjung. Hal ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
Meningkatkan Kebanggaan Warga
Warga yang bangga dengan kotanya cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan menjaga kebersihan kota.
Strategi branding yang efektif dapat mengangkat profil sebuah kota, tidak hanya meningkatkan daya tariknya bagi para wisatawan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup bagi para penduduknya.
Dengan pendekatan yang tepat, kota dapat memperkuat identitasnya, menarik investasi, dan menciptakan rasa kebanggaan dan keterikatan bagi warganya.
Bagaimana tanggapanmu?