Disclaimer: Ulasan ini tidak disponsori oleh siapa pun. Pihak Wallace tidak memberikan masukan dalam bentuk apa pun baik secara material maupun redaksional. Pendapat penulis adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili pandangan redaksi secara keseluruhan.
Persaingan restoran cepat saji dengan menu ayam goreng kembali memanas di Indonesia dengan kedatangan franchise makanan cepat saji dari negeri tirai bambu, Wallace Chicken and Burger.
Restoran cepat saji yang berdiri pertama kali pada tahun 2000 di Fujian, Tiongkok ini telah memiliki 9 cabang di Indonesia. Kali ini, Centraverse menjajal salah satu cabang mereka di kawasan Ruko Citra Gran, di dekat Jalan Alternatif Cibubur.
KFC a la Tiongkok

Wallace Chicken and Burger menampilkan branding dan desain yang khas dari restoran cepat saji Tiongkok, dengan tulisan berbahasa Inggris yang terkesan ‘Engrish’ pada kotak makanan mereka.
Selain itu, pembungkus tisu dan sarung tangan plastik yang disediakan juga masih sepenuhnya menggunakan aksara Mandarin.
Kali ini Centraverse memilih Paket Burger patty ayam dengan kentang goreng dan paha ayam BBQ, serta tambahan tiga potong ayam goreng reguler. Kami membelinya melalui aplikasi ojek online. Seperti apa rasanya?
Burger Patty Ayam dan Kentang Goreng dengan CIta Rasa Standar

Wallace memiliki beberapa sajian burger, salah satunya Burger patty ayam yang menjadi opsi burger paling murah di restoran ini. Mereka juga memiliki burger paha ayam seperti McChicken, dan Burger patty daging sapi.
Patty ayam di burger Wallace mengingatkan pada tekstur yang mirip dengan Colonel Burger dari KFC. Burger ini memiliki topping selada yang sayangnya sedikit layu, kemungkinan karena jarak pengantaran yang jauh, dan saus yang menyerupai mayo keju.
Burger ini menawarkan rasa gurih dari roti yang dipanggang dengan olesan mentega. Meskipun tidak ada yang terlalu istimewa, burger ini tetap cukup memuaskan sebagai pilihan cepat saji dengan harga yang cukup terjangkau.
Kentang goreng dari Wallace memiliki potongan yang lebih tebal dibanding McDonald’s, namun tidak setebal Burger King. Rasa dan tekstur kentangnya terbilang standar, cocok untuk mereka yang lebih menyukai potongan kentang yang tidak terlalu garing dan sedikit empuk.
Ayam BBQ dengan Bumbu yang Pas

Ayam BBQ menjadi salah satu item favorit kami dalam menu paket ini. Paha ayam dengan bumbu marinasi yang menyatu sempurna bersama saus BBQ.
Saus BBQ yang melapisi ayam ini tidak pedas dan cederung lebih manis. Berbeda dengan ayam BBQ dari merek lain yang biasanya lebih pedas. Namun, ayam BBQ Wallace memiliki satu kekurangan, yaitu tidak memiliki cita rasa asap yang khas karena tidak dibakar.
Marinasi ayam BBQ tersebut juga terlihat di setiap gigitan, dengan daging yang terlihat kemerahan dari marinasi bumbu tersebut. Tekstur dari daging paha tersebut juga juicy dan dengan tingkat kematangan yang pas.
Ayam Goreng yang Menghadirkan Rasa Nostalgia
Kami membeli tiga potong Ayam Goreng Wallace reguler. Sesuai dengan deskripsi di aplikasi pengantaran, ayam goreng tersebut memiliki rasa pedas yang ringan. Memang, ayam goreng ini menawarkan rasa pedas yang serupa dengan marinasi klasik ayam KFC.
Gigitan pertama mengingatkan pada rasa ayam khas Kentucky tersebut. Rasa gurih dari bumbu ayam tersebut terasa dari kulit hingga ke dalam dagingnya. Seperti halnya dengan ayam BBQ tadi, daging ayam goreng reguler mereka juga terlihat kemerahan.
Akan tetapi, karena kami membeli bagian dada ayam, potongan ayam tersebut cenderung agak kering dan ukurannya tidak begitu besar jika dibandingkan dengan merek lain.
Dengan memanfaatkan promo ojek online sebesar 50%, kami hanya perlu membayar sekitar Rp53 ribuan untuk keseluruhan pesanan ini. Dari segi nilai, Wallace Chicken and Burger cukup menarik bagi pecinta makanan cepat saji dengan harga yang terjangkau dan rasa yang terbilang oke.
Bagaimana tanggapanmu?