Arc Browser merupakan sebuah aplikasi peramban yang ingin merevolusi cara menjelajah internet. Browser ini meluncur dua tahun lalu untuk Mac, dan kemudian tersedia juga untuk Windows, iOS dan Android.
Beberapa waktu yang lalu, The Browser Company selaku perusahaan yang mengembangkan Arc Browser mengumumkan bahwa mereka akan mengerjakan proyek baru. Proyek ini ternyata merupakan sebuah browser baru bernama Dia.
The Browser Company rencananya akan mengembangkan berbagai fitur-fitur revolusioner yang akan mengubah cara menggunakan internet di kemudian hari.
Perusahaan yang berbasis di New York ini yakin bahwa mereka dapat memberikan pengalaman berinternet yang berbeda. Terutama dari peramban tradisional, seperti Google Chrome dan Safari.
Tetapi dengan pengumuman ini, banyak orang, terutama pengguna Arc Browser yang merasa Arc akan menjadi ‘anak tiri’ perusahaan tersebut.
Mulai dari Awal
Josh Miller selaku CEO, melalui surat terbuka pada 27 Mei 2025 kemarin, menyatakan bahwa Arc sulit untuk berkembang dan mendapatkan pengguna baru. Hal ini lantaran kebanyakan pengguna merasa susah untuk beradaptasi dalam menggunakannya.
Browser tersebut memiliki paradigma penggunaan yang cukup berbeda dari kebanyakan browser. Sehingga, hanya sebagian kecil orang yang benar-benar memanfaatkan fitur-fitur unik yang ada di peramban ini.
Miller berujar bahwa Arc Browser sebenarnya dapat menjadi sebuah produk yang lebih mudah penggunaannya. Tetapi Ia beralasan, jika memang ingin membuat hal yang lebih sederhana, Ia lebih memilih untuk membuat sesuatu yang baru dari awal. Sehingga perusahaan ini lebih fokus dalam mengembangkan Dia ke depannya.
Tak Sepenuhnya Hentikan Arc Browser
Walau pengembangan fitur baru akan lebih berfokus di Dia, The Browser Company berjanji bahwa Arc Browser masih akan mendapatkan pembaruan keamanan dan inti setiap ada pembaruan dari Chromium. Walau tidak akan ada penambahan fitur baru yang akan di kemudian hari.
Perusahaan tersebut juga mengonfirmasi bahwa Arc Browser tidak akan menjadi proyek bersumber terbuka. Hal ini karena terdapat development kit yang kini juga menjadi basis dalam kode sumber Dia. Kode tersebut masih merupakan rahasia perusahaan pengembang browser ini.
Dia akan menjadi sebuah peramban yang berfokus pada penggunaan AI sebagai antarmuka utama pengguna dengan internet. Aplikasi ini masih dalam tahap uji alpha, dan akan tersedia untuk Arc members di kemudian hari untuk sistem operasi Mac.
Awalnya, The Browser Company merancang Arc Browser sebagai sistem operasi untuk web. Browser ini mencoba mempermudah pengalaman berseluncur di internet dengan fitur-fitur yang lengkap dan terintegrasi.
Jika biasanya tab berada di atas peramban, browser ini menggunakan sidebar untuk bernavigasi antar-tab. Selain itu, pengguna dapat mengubah warna perambanmu sesuai dengan keinginan.
Bagaimana tanggapanmu?