Elon Musk mengungkapkan rencana relokasi beberapa perusahaannya ke negara bagian Texas.
Dalam serangkaian postingan di X pada hari Selasa (16/7), Musk mengungkapkan bahwa perusahaannya, X dan SpaceX, akan merelokasi kantor pusat mereka dari California ke Texas.
Meskipun tidak ada jangka waktu yang pasti, Elon dengan tegas menjelaskan alasan kepindahan kantor dua perusahaannya. “Ini yang terakhir kalinya,” komentar Elon pada sebuah posting tentang undang-undang baru di California yang melindungi privasi anak-anak transgender.
“Karena undang-undang ini dan banyak yang lain sebelumnya, yang menyerang banyak keluarga dan perusahaan, SpaceX akan memindahkan kantor pusatnya dari Hawthorne, California, ke Starbase, Texas,” tulis Elon
Dia menambahkan bahwa kantor pusat X (Twitter) akan pindah ke Austin dari San Francisco. Elon menyatakan dirinya sudah cukup muak menghindari geng pecandu narkoba di sekitar kantor pusat X.
Elon ‘Kabur’ dari California
Perpindahan kantor pusat seperti ini dapat berdampak besar bagi California, karena pemasukan negara bagian tersebut bergantung pada pajak dari pekerja teknologi kelas atas.
Peraturan California telah lama menjadi masalah bagi Elon. Pada tahun 2020, dia mengumumkan bahwa dirinya telah pindah ke Texas untuk menghindari pajak tinggi di California.
Tahun berikutnya, Elon memindahkan kantor pusat Tesla ke Austin dari Silicon Valley karena frustrasi dengan pembatasan pandemi lokal yang dianggap menghambat operasional perusahaannya.
Yang terbaru, perusahaan pengeboran terowongan milik Elon Musk, The Boring Company, juga meninggalkan California ke Texas pada tahun 2022.
Meskipun demikian, perusahaan Elon lainnya masih melakukan aktivitas bisnisnya di California. Penantang OpenAI miliknya, xAI, masih bermarkas di Burlingame, Bay Area, San Francisco. Sedangkap startup implan otak Neuralink masih berada di Fremont.
Tesla sendiri sudah memindahkan basis bisnisnya ke Texas, namun Elon tetap mempertahankan operasi manufaktur mobil listrik tersebut di Fremont, dan kantor pusat tekniknya masih berada di Palo Alto.
Kebijakan California Pro-LGBTQ
Undang-undang baru yang menjadi alasan Elon memindahkan perusahaannya ditandatangani pada hari Senin (15/7) oleh Gubernur California, Gavin Newsom.
Undang-undang baru ini bertujuan untuk melindungi privasi siswa dengan melarang sekolah meminta stafnya untuk mengungkapkan identitas gender, atau orientasi seksual siswa tanpa seizin siswa.
Undang-undang ini menggantikan kebijakan yang diberlakukan oleh dewan sekolah setempat yang mengharuskan pendidik untuk memberi tahu orang tua jika anak mereka menunjukkan indikasi sebagai transgender.
“Saya sudah menjelaskan kepada Gubernur Newsom sekitar setahun yang lalu bahwa undang-undang semacam ini akan memaksa para keluarga dan perusahaan meninggalkan California demi melindungi anak-anak mereka,” tulis Elon dalam serangkaian postingan di akun X-nya.
Gubernur Newsom menolak berkomentar tentang masalah ini. Namun, pemerintah California masih mewajibkan izin dari orang tua untuk anak-anak yang ingin mengubah nama mereka dan bahwa akses ke data pendidikan bagi orang tua murid masih dijamin.
Gubernur Texas Greg Abbott, dalam sebuah postingan di X, menyambut baik perpindahan SpaceX ke Texas.
Texas sendiri merupakan salah satu negara bagian AS yang masih memiliki penduduk dengan pandangan konservatif terbanyak di AS.
Elon Semakin Konservatif
Masalah hak orang tua adalah hal yang pribadi bagi Elon. Tahun lalu, biografi Elon Musk yang ditulis oleh Walter Isaacson mengungkapkan bahwa sang miliarder tersebut menyalahkan sekolah anak tertuanya karena memperkenalkannya pada ‘sebuah idealisme’ yang membuatnya menjadi transpuan dan menjauhkan dirinya dari Elon.
Setelah akuisisi Twitter oleh Elon Musk pada tahun 2022, platform ini mulai mengizinkan pengguna untuk mengunggah nama lama (‘deadnames’) dari individu transgender. Menurut para aktivis LGBTQ, Musk telah mengurangi pengawasan terhadap konten anti-LGBTQ di platform tersebut.
Bagaimana tanggapanmu?