Microsoft HoloLens 2, perangkat realitas maya buatan Microsoft ini resmi dihentikan produksinya. Informasi ini didapatkan langsung dari Microsoft oleh situs UploadVR.
Menurut pernyataan yang didapatkan, dikutip dari Windows Central, perangkat ini akan tetap mendapatkan dukungan dan pembaruan keamanan meski tak lagi diproduksi.
Microsoft menjanjikan pembaruan keamanan dan performa perangkat HoloLens 2 hingga 31 Desember 2027. Sedangkan untuk perangkat HoloLens 1 yang telah berhenti diproduksi sejak 2018, akan menerima pembaruan hingga tanggal 10 Desember tahun ini.
HoloLens berbeda dari perangkat VR pada umumnya, yang biasanya ditujukan untuk keperluan hiburan dan gaming. Perangkat VR/AR ini diperkenalkan pada 2019 di ajang Mobile World Congress di Barcelona.
Perangkat ini ditargetkan untuk pengguna bisnis dan korporasi besar, industri kesehatan, pendidikan. Tak hanya itu, Angkatan Darat AS juga menggunakan perangkat ini untuk melatih prajurit mereka.
HoloLens dan Bisnis VR Microsoft
Saat ini Microsoft tengah gencar-gencarnya memasuki industri kecerdasan buatan (AI). Fokus AI ini kemungkinan membuat perusahaan teknologi asal Redmond, Washington tersebut mulai meninggalkan bisnis VR mereka.
Sebelumnya, Microsoft memiliki rencana untuk mengembangkan perangkat HoloLens 3. Namun rencana tersebut harus terkubur dalam-dalam setelah Microsoft mengumumkan PHK untuk divisi HoloLens dan Mixed Reality mereka pada bulan Januari tahun lalu.
Tak hanya itu, kepala pengembangan HoloLens, Alex Kipman, juga dituding melakukan kekerasan verbal dan pelecehan seksual. Berdasarkan laporan dari Business Insider, dirinya dituding menonton video porno di perangkat VR buatannya.
Microsoft juga telah mengakhiri dukungan untuk platform Windows Mixed Reality mereka pada bulan Desember tahun lalu. Windows Mixed Reality juga tidak lagi disertakan dalam pembaruan Windows 11 2024 Update (24H2).
Meski demikian, tersiar kabar bahwa Microsoft akan tetap berada di bisnis VR dengan memproduksi perangkat baru. Perangkat ini dikabarkan akan menjalankan sistem operasi Android dan bukan Windows.
Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini juga akan membuat perangkat lunak mereka tersedia di platform VR lain seperti Meta Quest dan Apple Vision Pro.
Bagaimana tanggapanmu?