Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Kepala Investigasi Rusia Buka Prospek Kembali Berlakukan Hukuman Mati

Avatar Muhammad Agil Kuncoro

Kepala Komite Investigasi Rusia Alekandr Bastrykin berpendapat Rusia perlu menerapkan kembali hukuman mati pada kejahatan-kejahatan tertentu, terutama aksi terorisme, pembunuhan berantai, dan kejahatan dengan korban anak-anak. Sebelumnya, pada akhir 1990-an, Rusia memberhentikan sementara penerapan hukuman mati untuk bergabung dengan Dewan Eropa.

Namun, semenjak keluar dari Dewan Eropa pada 2022 serta tingginya angka kriminalitas di Rusia, membuat Bastrykin memiliki pandangan bahwa pengadilan Rusia seharusnya diberikan izin untuk memberikan hukuman mati.

“Saya mendukung hukuman mati. Mengapa kita tidak mencabut moratorium dan memberlakukan kembali hukuman mati dalam undang-undang mengingat saat ini angka kejahatan tertentu mengalami kenaikan,” Ujar Bastrykin

Bastrykin menggunakan kejahatan terorisme yang terjadi pada 2024 dalam acara konser di Moskow yang menewaskan 145 orang sebagai contohnya

“Pada era Uni Soviet, seseorang bisa divonis hukuman mati atas kejatahan pembunuhan pada dua atau tiga korban. Sampai hari ini, para pelaku (kejahatan pembunuhan) dijatuhi hukuman maksimum yakni penjara seumur hidup,” kata Bastrykin

Bastrykin menambahan sepanjang 2024, Rusia telah mengivestigasi 23.700 kejahatan dengan korban anak-anak. Dari angka tersebut, 246 adalah kasus pembunuhan, 1.870 adalah kasus perkosaan, dan lebih dari 6.800 adalah kasus kejahatan seksual.

Bastrykin sendiri bukan satu-satunya pejabat Rusia yang menyarankan diberlakukannya kembali hukuman mati pada kasus kejahatan yang berat. Namun hingga saat ini Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menolak gagasan tersebut.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?