Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam pembacaan pembelaan atas tuntutan jaksa terkait kasus korupsi yang melibatkannya, mengakui bahwa dirinya merupakan menteri yang ‘paling miskin’.
“Saya ini termasuk menteri yang paling miskin. Rumah saya itu, di BTN di Makasar waktu saya gubernur. Ini baru saja saya mau mencicil. Karena saya berharap di akhir perjalanan umur saya yang 70 tahun saya berada di sini, dan ini dicicil,” kata SYL pada persidangan.
Jaksa sendiri kemudian menyanggah dengan menyebut pembelaan SYL berbanding terbalik dengan aset yang dimilikinya, termasuk yang telah disita KPK.
Jaksa menyebut SYL memiliki uang miliaran rupiah pada rekening serta rumah dinas Mentan yang telah diblokir dan disita KPK. Jaksa juga menyebut rumah dan mobil mewah yang dimiliki SYL.
Selain itu, jaksa pun menyinggung biaya sewa pengacara SYL yang disebut memasang tarif hingga Rp 3,1 miliar.
Seberapa Kaya SYL?
Mengutip situs KPK, Sedikitnya terdapat 11 Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilakukan SYL pada rentan 2005 hingga 2022.
Berikut laporan nilai kekayaan SYL dari 2005 hingga 2022
Sebagai Wakil/Gubernur Sulawesi Selatan
- 2005: Rp 3.130.095.140 (Wakil Gubernur Sulawesi Selatan)
- 2009: Rp 8.856.034.009 (Gubernur Sulawesi Selatan)
- 2012: Rp 12.195.698.610 (Gubernur Sulawesi Selatan)
- 2015: Rp 19.485.765.304 (Gubernur Sulawesi Selatan)
- Periodik 2017: Rp 21.085.100.925 (Gubernur Sulawesi Selatan)
Sebagai Caleg Anggota DPR RI Partai NasDem
- Maret 2019: Rp 18.969.857.382 (calon Anggota DPR dari NasDem)
Sebagai Menteri Pertanian
- Oktober 2019: Rp.18.969.857.382
- Desember 2019: Rp 19.965.542.532
- Periodik 2020: Rp 19.965.542.532
- Periodik 2021: Rp 19.615.542.532
- Periodik 2022: Rp 20.058.042.532
Adapun pada LHKPN terakhir, Harta SYL terbagi ke dalam beberapa aset yakni
- 16 tanah dan bangunan yang tersebar di Gowa dan Makassar senilai Rp 11.314.255.150.
- Kendaraan sebanyak 5 mobil dan 1 motor senilai Rp 1.475.000.000.
- Harta Bergerak Lainnya: Rp 1.149.970.000.
- Kas dan Setara Kas: Rp 6.118.817.382
SYL dituntut 12 tahun penjara atas dugaan pungli di Kementerian Pertanian bersama dua anak buahnya, Kasdi Subagyono dan M. Hatta, dengan total hingga Rp 44,7 miliar.
Uang yang diterima sendiri diduga digunakan untuk kepentingan pribadi SYL dan keluarganya. Akan tetapi, SYL membantah bahwa dirinya berbuat korupsi dan meminta hakim untuk menjatuhkan vonis bebas.
Bagaimana tanggapanmu?