Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Halte Transjakarta Petukangan Utara Kini Jadi Petukangan d’Masiv

Avatar Muhammad Ferdiansyah
Tampilan halte Petukangan Utara yang kini bernama halte Petukangan d'Masiv

Halte Transjakarta Petukangan Utara, yang sebelumnya bernama Halte Adam Malik ini kembali berganti nama. Halte yang terletak di kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan ini kini bernama “Petukangan d’Masiv”.

Pergantian nama ini merupakan bentuk kolaborasi antara PT Transportasi Jakarta dan band d’Masiv. Band yang populer berkat lagu “Jangan Menyerah” dan “Cinta ini Membunuhku” membeli hak penamaan (naming rights) untuk halte ini.

Nama Petukangan d’Masiv Ketahuan Duluan

Warganet di media sosial X/Twitter menemukan perubahan nama halte ini pertama kali beberapa hari kemarin (1/3). Salah satunya adalah akun Forum Diskusi Transportasi Jabodetabek (FDTJ).

“Meski kemacetan Kreo kerap membuat kita berantakan, tak karuan, dan tak berdaya, jangan menyerah dengan koridor 13 ya teman-teman,” tulis pengurus akun @TfJakarta.

Tak lama setelah itu, banyak pengguna media sosial X yang turut mengunggah tangkapan layar aplikasi Transjakarta mereka untuk memeriksa apakah benar nama halte Petukangan Utara sudah berganti.

Keesokan harinya (2/3), LED penanda nama halte mulai terpasang di halte tersebut, lengkap dengan pemasangan berbagai signage lainnya. Yang semakin mengonfirmasi perubahan nama halte tersebut.

Warganet pun juga membagikan reaksi mereka mengenai hal ini. Beberapa orang menganggap ini hanya candaan semata, dan beberapa ada yang langsung membuat meme.

Alasan d’Masiv Beli Nama Halte

Berdasarkan unggahan dari vokalis d’Masiv, Rian Ekky Pradipta atau yang lebih terkenal dengan nama Rian d’Masiv, memiliki alasan tersendiri untuk membeli naming rights halte ini. Rencana kolaborasi ini sudah berlangsung sejak lama.

Tanggal 3 Maret merupakan hari jadi dari grup musiknya, yang telah berkarya sejak 22 tahun yang lalu. Ia bersama teman-temannya memulai perjalanan d’Masiv di wilayah Petukangan di tahun 2003. Mereka sering menyewa studio di kawasan tersebut ketika mereka masih duduk di bangku SMA.

Rian pun merespons hal ini dengan mengutip twit-twit reaksi warganet. Tak banyak yang ia katakan, Rian hanya menggunakan emotikon sederhana dalam kutipannya. Kemudian, ia dengan candaannya mengetwit hadiah yang Ia inginkan untuk hari jadi band-nya tersebut, yakni kemenangan untuk tim sepakbola kesukaannya, Manchester United.

Pagi ini (3/3), Rian mengunggah video rekaman personil band-nya yang akan menjadi announcer halte ini yang akan diputar di bus Transjakarta.

“Pemberhentian berikutnya, Petukangan d’Masiv. Periksa kembali barang bawaan Anda, dan Jangan Menyerah!”

Kolaborasi Unik Dunia Transpotasi dan Musik

Pihak Transjakarta dan d’Masiv meluncurkan nama baru halte ini pada Senin (3/3) sore, pukul 16.30 WIB. Baik direksi dan pengurus Transjakarta serta personil band d’Masiv menghadiri acara peresmian tersebut.

Sebagai informasi, Halte Transjakarta Petukangan d’Masiv adalah halte yang berada di dekat kampus Universitas Budi Luhur. Pemberhentian BRT ini berada di Jalan Ciledug Raya dan melayani Koridor 13 Transjakarta, Tegal Mampang – Puri Beta.

Halte Petukangan d’Masiv merupakan salah satu halte yang tidak berada di jalur layang Koridor 13. Lebar jalan yang cukup sempit dan jumlah kendaraan dari arah Ciledug yang sangat ramai membuat halte ini sering menjadi lokasi kemacetan.

Transjakarta sendiri membolehkan berbagai pihak untuk bekerjasama dalam hal pemberian hak penamaan/naming rights. Hal ini sebagai komitmen BUMD Pemprov Jakarta tersebut untuk meningkatkan penghasilan di luar penjualan tiket (non-fare box revenue).

Mereka mematok biaya naming rights mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 15 miliar per tahun. Harga ini menyesuaikan dengan ukuran dan lokasi halte. Mengutip dari Harian Kompas, keuntungan ini akan meningkatkan pendapatan non-tiket untuk memperbaiki kualitas layanan serta fasilitas.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?