Centraverse

Kembali ke beranda Centranews

Terungkap: Ransomware yang Serang PDN Lebih dari Satu

Avatar Raihan Attala

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 terkena serangan ransomware yang mengakibatkan data tidak bisa diakses oleh 282 instansi pemerintah.

Dikutip dari Kumparan, Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) di Jakarta menyatakan bahwa ada dua jenis ransomware yang menyerang PDNS 2 secara bersamaan.

Pratama Pershada, Chairman CISSReC, mengungkapkan informasi tersebut berasal dari tim internal BSSN. Namun, hanya satu ransomware yang teridentifikasi, yaitu LockBit 3.0 dari geng hacker Brain Cipher.

Serangan yang melumpuhkan PDNS pada 20 Juni 2024, mengganggu layanan publik seperti imigrasi dan menyebabkan antrean panjang di bandara. Lokasi fisik PDNS 2 berada di Surabaya.

Pada 3 Juli 2024, Brain Cipher merilis kunci dekripsi gratis setelah pemerintah menolak membayar tebusan Rp 131 miliar. Meski demikian, kunci dekripsi tersebut belum berhasil membuka seluruh data yang tersandera.

Mantan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel Pangerapan, sempat menyatakan kunci tersebut dapat membuka data PDNS 2, namun informasi terbaru dari BSSN menunjukkan kunci tersebut belum efektif.

Pemerintah Mulai Bertindak Waspada

Pratama Pershada mengingatkan bahwa kunci dekripsi dari Brain Cipher bisa saja mengandung backdoor atau malware lain yang dapat membahayakan sistem PDNS lebih lanjut.

Oleh karena itu, keamanan tambahan diperlukan untuk mencegah serangan berikutnya.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengklaim bahwa layanan publik berbasis digital sudah berjalan kembali pada 1 Juli 2024 dengan data terbatas yang ada, dan keamanan siber PDNS ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa.

Saat ini, pemerintah tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN) di Batam, Cikarang, dan IKN Nusantara yang akan menggantikan PDNS sepenuhnya.

Komentar

Bagaimana tanggapanmu?