Meta, induk perusahaan dari Instagram dan Facebook, baru saja mengumumkan pembaruan pada aturan ujaran kebencian milik perusahaan dengan menambahkan larangan menunggah konten yang mencoba menyudutkan zionis pada platform-platform mereka. Meta sendiri sedari Selasa (9/7) telah aktif menurunkan konten-konten yang dinilai menyerang zionis.
Adapun zionis yang dimaksud Meta merujuk pada orang-orang Yahudi dan Israel, bukan merujuk pada orang pendukung atau golongan politik tertentu.
Pembaruan ini disebut Meta selaras dengan kebijakan Meta yang melarang penggunanya untuk menunggah konten yang bersifat menyerang karakteristik individu seperti bangsa, ras, agama, dan beberapa hal lainya.
Hasil Konsultasi dengan 145 Pemangku Kepentingan
Pembaruan kebijakan ini muncul setelah Meta berkonsultasi dengan 145 pemangku kepentingan yang mempresentasikan akademisi serta masyarakat sipil di seluruh dunia setelah ketegangan antara Israel dan Palestina semakin meningkat.
Meta sendiri telah dikritik sejak lama terkait bagaimana cara mereka menangani konten-konten yang berhubungan dengan ketegangan yang saat ini sedang terjadi di Timur Tengah. Kritik tersebut semakin menjadi-jadi setelah pecahnya perang antara Israel dan Palestina, terlebih muncul tuduhan dari beberapa kelompok hak asasi manusia yang menganggap Meta secara aktif menekan konten yang mendukung Palestina di dalam platform mereka
Bagaimana tanggapanmu?