Starlink, layanan internet satelit yang dimiliki oleh Elon Musk, telah melakukan perubahan pada kecepatan internet yang ditawarkan di Indonesia.
Menurut informasi yang tercantum di situs resmi mereka, Starlink khususnya untuk paket Residensial, dibatasi menjadi maksimal 159 Mbps.
Ini merupakan penurunan dari kecepatan sebelumnya yang bisa mencapai hingga 200 Mbps dalam kondisi optimal. Perubahan ini telah menimbulkan diskusi di kalangan pengguna dan menjadi topik hangat di media sosial.
Para warganet menduga bahwa pembatasan kecepatan ini merupakan hasil dari tindakan anti-kompetitif, khususnya oleh Telkom Indonesia, yang menganggap kehadiran Starlink sebagai ancaman terhadap bisnis mereka.
Sebelumnya Starlink mengklaim bahwa kecepatan unduhan berkisar antara 40-220+ Mbps, dengan kecepatan unggahan 8-25+ Mbps dan latensi 20-60 milidetik.
Belum ada keterangan resmi dari pihak-pihak tersebut mengenai alasan pembatasan kecepatan ini. Meskipun demikian, beberapa warganet menilai kecepatan internet tersebut dinilai masih sangat layak digunakan dengan harga yang lebih terjangkau.
Bagaimana tanggapanmu?